Kamis, 29 November 2012

Peran Apoteker di Industri Farmasi ( berbagi ilmu dari pengalaman di industri ) Part 1 : An Introduction

       
 
         Teman-teman baik yang apoteker maupun yang tertarik menjadi apoteker atau hanya ingin membaca tentang sekilas tentang apoteker, tulisan ini semoga bermanfaat bagi yang membacanya. Tulisan ini saya buat karena dorongan dalam diri sendiri sebagai seorang apoteker  yang ga sabar ingin berbagi pengalaman saya bekerja di industri farmasi.

         Tulisan ini sangat berguna sekali bagi rekan-rekan lulusan apoteker atau farmasis muda yang baru lulus dan ingin bekerja di industri farmasi. Tulisan ini juga, setidaknya menurut hemat saya, sangat bagus dijadikan materi mata kuliah industri farmasi. Sehingga mahasiswa farmasi yang ingin mengambil karir di industri farmasi mengetahui secara komprehensif apa saja yang akan dihadapi dan peluang jika berkarya di industri farmasi.

         Karena sangking panjangnya, maka tulisan ini saya buat menjadi beberapa bagian. Dijudul akan tertulis dalam istilah part 1 dan seterusnya. So semoga kita mendapatkan setitik ilmu dari tulisan ini.

         Apa yang pertama ada dalam benak kalian ketika kita akan bekerja di industri farmasi? Menerapkan ilmu kita yang diperoleh ketika berkuliah? perusahaan besar? gaji yang sangat mencukupi bahkan lebih? jenjang karir yang melesat? dan bahkan ketenangan dalam hal kesehatan karena semua akan tercakupi oleh asuransi dari perusahaan?

        Fakta yang terjadi saat ini adalah para lulusan farmasi atau apoteker sebenarnya "gelap" akan dunia industri farmasi yang akan dijalaninya, meskipun memang benar ada program praktek kerja di industri farmasi yang waktunya antara 1 - 2 bulan saja. Waktu yang sangat tidak mencukupi untuk bisa mengetahui seluk beluk industri farmasi ( meskipun sebagian kecil bisa mengambil manfaatnya ). Apalagi sebelum dan setelahnya kita juga harus mengikuti praktek kerja di instansi pemerintah atau rumah sakit dan apotek.( setidaknya jaman saya praktek kerja seperti ini ).

         Oleh karenanya disaat lulusan farmasi dan apoteker yang berkerja diindustri farmasi hanya "hit and see" saja. Dalam artian bahwa mereka berpikir bahwa ya kita lakoni saja pekerjaan dipabrik itu. Kita berusaha dari apa yang kita tahu dan kalau tidak tahu tinggal searching di internet atau bertanya sama orang yang sudah senior di atas kita. Sehingga problem solving ketika ada permasalahan di industri farmasi lebih kearah ya coba-coba saja. Jika berhasil ya syukur, jika tidak ya sudahlah yang penting kita sudah berusaha alias "nothing to lose".

        Supaya tidak terjadi seperti fakta diatas, maka setidaknya kita wajib tahu akan garis beras jika berkerja di industri farmasi....khususnya di departemen produksi. Hal yang pertama yang harus diketahui adalah apakah diri kita cocok dengan dunia produksi. Produksi adalah departemen di industri farmasi yang anak buahnya bisa dibilang paling banyak setelah atau sebelum departemen marketing. Banyak berbagai macam orang dengan berbagai keahlian dan karakterik dan watak.

        Dengan demikian kita harus mengenali diri kita terlenih dahulu apakah pribadi, sikap, kecenderungan, kesukaan, tabiat, watak kita sesuai dengan dunia di departemen produksi ini. Karena akan susah bagi kita nantinya jika ternyata sifat kita tidak sesuai dengan suasana atau iklim di departemen produksi. Salah satu tools yang dapat membantu lulusan baru farmasi dan apoteker adalah ilmu mengenali diri sendiri. Ilmu ini bagian atau cabang dari ilmu psikologi tentang pembagian manusia kedalam 4 golongan besar. Yaitu tipe sanguin, koleris, melankolis atau phlegmatis.

       Untuk mengetahui secara gratis termasuk golongan mana kita ada berbagai situs gratis di internet untuk mengetahui kepribadian kita. Salah satu jenis testnya adalah MBAI...( lebih jauh ttg ini bisa search langsung saja di internet ya...). Yang harus diingat ketika mengisi tes ini adalah kita harus mengisinya dengan "jujur terhadap diri sendiri". Karena begitu kita tidak jujur dalam mengisinya akan berakibat hasil yang keluar tidak sesuai dengan diri kita sebenarnya.

       Nah jika kita termasuk tipe sanguin-koleris atau sanguin-phlegmatis...maka kemungkinan kita akan betah di departemen produksi semakin besar. Berbeda jika kita masuk ke dalam golongan melankolis-koleris atau melankolis-phlegmatis, anda kemungkinan besar akan tidak betah, karena dunia anda sebenarnya adalah di bagian quality control.

      Ok...tulisannya sampai sini dulu ya...nanti jika kita sudah mendapatkan hasil termasuk kelompok mana...kita bisa melanjutkan ke tulisan part 2 tentang seluk beluk departemen produksi.....

Salam....


Rabu, 28 November 2012

Teori Emulsi ( 2 ) / Emulsion part 2

Mechanism of Emulsifier

1. Reduce interfacial tension between the  water phase and the oil phase.
2. Reduce the interfacial free energy
3. Form a rigid film layer as a mechanical barrier to prevent  flocculation and coalescence globule

Visualization of Mechanism
        





Classification of  Emulsion

1. Synthetic emulsifier:anionik,kationik,nonioni  ( monomolecular film )
2. Hydrophilic colloid ( multimolecular film )
3. Particulate Film ( Rigid film )

Types of Emulsifier Synthesis

1. Anionic groups such as soap, triethanolamine stearate, sodium lauryl sulfate.
2. Cationic groups such as quaternary ammonium compounds
3. Nonionic group such as sorbitan fatty acid esters, polyoxyethilen sorbitan fatty acid esters

Calculation of Emulsion

Based on Hydrophilic and Lipophilic balance so-called HLB

1. HLB values ​​are large (7-15), the larger hydrophilic so easily soluble in water (Crillet / Tween 80= 15)

2. HLB values ​​are small (1-6) so that the larger lipophilic soluble in oil (Kosteran / Span 80 = 4.3)

3. Emulsifier combination of these two will form a stable emulsion HLB makes = HLB need

HLB need

1. Value needed to obtain a stable emulsion.

2. Need a proper HLB value depends on the type of emulsion is about to be made.

3. Determined by experiment.

How to Calculate HLB

Case example:
How much kosteran and crillet needed if we want to make emulsifier which has HLB need is 7.

 Kosteran HLB 4,3 = 15 - 7    =   8   = (8/10,7) x 10 = 7,5 lt
                                 7
Crillet HLB 15       =  7 - 4.3  =  2,7 = (2,7/10,7) x 10 = 2,5 lt
                                                      10,7

Make of the Emulsion

The emulsion droplets process used strirrer and High Shear Mixer


Droplet comparison of the resulting




Problems occurs when the emulsion made


1. Coalescence: Combining small and large droplets in the emulsion system, in which the emulsion layer of film rupture
 
2. Cracking: Separation of oil and water sections. (irrevesible)


3. Flocculation: Segregation droplet without damage to the emulsion films

 
4. Creaming: The process of separation of the emulsion into two parts containing one part contains more dispersed phase (reversible)


The causes of cracking on emulsion.

1. Incorrect the weighing of adjuvant

2. Incorrect the HLB need (depend on the formulation and experiment)

3. There was some particle which didn't solve neither in oil or water phase.

4. Insufficient time of mixing the formula

5. The use of electrolit as the water phase like Phospat Buffer Saline ( PBS )

6. Insufficient speed of high shear mixer 



If there is some question please feel free to fill the comment....