Senin, 09 Juli 2012

Resistensi Antibiotik




Pada saat kita sakit dan berobat kepada dokter, seringkali kita diberikan obat antibiotik jika dokter mendiagnosis penyakit kita disebabkan oleh bakteri. Pada saat dokter memberi obat antibiotik atau pada saat kita membelinya di apotek, biasanya akan terucap "untuk obat antibiotik ini harus habis ya". Berbeda dengan obat batuk atau obat alergi, biasanya selalu terucap kata-kata " jika sudah tidak batuk atau alergi minum obatnya dihentikan saja ya".

Lantas kenapa untuk obat antibiotik harus dihabiskan? Sebenarnya antibiotik itu adalah adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri.( wikipedia.org )


Nah masalahnya jika antibiotik tidak dihabiskan maka bakteri yang hendak dimatikan tidak sampai pada level kematian bakteri. hanya pada tahap bakteri "pingsan". Artinya proses sintesa secara biokimia bakteri ini tidak menyebabkan kematian pada bakteri.

Akibatnya bakteri yang tidak mati dan membentuk pertahanan diri dengan segera bermutasi dengan membentuk susunan DNA baru atau dengan membentuk antibodi dalam bakteri sehingga terjadi resistensi terhadap antibiotik yang digunakan.

Obat antibiotik ini biasanya diberikan menyesuaikan dengan jenis bakteri yang menyebabkan infeksi. Jika infeksi bakteri ini tergolong ringan seperti radang tenggorokan, maka jumlah antibiotik yang berikan biasanya 10 tablet dengan dosis 3 kali sehari. Akan tetapi jika bakteri penyebab infeksi pada saluran paru-paru atau TBC, maka pemberian antibiotik diberikan secara paket perpaduan dari beberapa antibiotik dan dalam jangka waktu 6 bulan.

Oleh karena itu sangatlah penting untuk selalu menghabiskan antibitiok, jangan karena sudah baikkan setelah minum beberapa antibiotik, maka antibiotik tidak dihabiskan. Alasan karena sudah sembuh atau sisa antibiotiknya bisa dipakai lagi jika terserang penyakit yang sama, jelas akan merugikan sekali. Karena justru pada bakteri akan cepat tumbuh lagi dan menyebabkan sakit kembali dalam jangka waktu yang cepat dan antibiotik yang digunakan juga sudah resisten.

Obat jika digunakan sesuai dengan penunjuk penggunaannya akan sangat membantu dalam peningkatan kualitas hidup jika terserang penyakit. Tetapi akan berdampak negatif yang sangat signifikan jika penggunaannya tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Semoga bermanfaat.....

Selasa, 03 Juli 2012

Teori Emulsi / Emulsion ( part 1 )

Definition of emulsion : A heterogeneous system.Which is thermodynamically unstable, consisting of at least two immiscible liquid phases, where one of them dispersed, the other fluids in the form small droplets, the size 0.25 to 20 μm. Require additives to stabilize the emulsion system

Emulsion system consisting of :
Dispersed phase or the internal phase (consist of = 20-50%)
Dispersing phase or eksternal phase ( Consist of = 50-80% )
Emulsifier as a material that function is to stabilize the emulsion (consist 5-10% of the dispersing phase)

Application :
1. Oral Emulsion
    Convenience in oral use
    Example: The fish oil that tastes so bad it made ​​the emulsion can be covered the taste and increasing the
                   speed of absorption in our body

2. Parenteral Emulsion
    Can be used for intramuscular or intravenous use when oral usage is not possible or for controlled
    drug release
    Example : Emulsi vaccine emulsion

3. Topical Emulsion
    Dermatology application aims to obtain a local effect on a particular place.
    Example : Dermatology Emulsion usually made in  a cream and ointment

                                                          Three Type of Emulsion

1. Gas emulsion: an emulsion in the gas dispersing medium. Ex: hairspray, bayfresh, Baygon spray
2. Solid emulsion: an emulsion in a solid dispersing medium. Ex: jelly, cheese, butter
3. Liquid Emulsion: meruapakan emulsion in water dispersing medium. Eg: milk, coconut milk, vaccine

Types of liquid emulsion:
1. Oil in Water ( m/a = o/w )
2. Water in Oil ( a/m = w/o )
3. Oil in Water in Oil  ( m/a/m = o/w/o )
4. Water in Oil in Water ( a/m/a = w/o/w )





Determine the type of emulsion :

1. Dilution test: Dilution of the dispersed phase
2. Dye test: water-soluable to color a / m, observation through a microscope
3. Conductivity: emusli m / a can conduct electricity.
4. Fluorescens: emulsion of a / m because the oil can be berfuorescent in the UV.
5. CoCl2 + filter paper: the color will change of blue -> pink (for o / w)

Theory Of Emulsification:









Why be back again!?

If 1 cm3 transformed into a dispersed phase droplet-droplet size of 0.01 μm with 1cm3 in the dispersing phase. Then the outer surface of the droplet was = 600 m2. Wider of a basketball court

Due to the greater surface area, then the implications for the free energy surface increased by 8 calories

Free energy surface is the energy required for droplet-droplet had formed recombine

 




Stable Emulsion  ???????

Use Emulsifier
A substance that can stabilize an emulsion



Mechanism of Emulsifier
Consists of hydrofilic part (the water loving) and lypophilic part (the oil loving)



1. Reduce interfacial tension between the  water phase and the oil phase.
2. Reduce the interfacial free energy
3. Form a rigid film layer as a mechanical barrier to prevent  flocculation and coalescence globule